-->

6 Dasawisma Kabiarat Kompak Turut Lomba 10 Program Pokok PKK di Tansel

KABIARAT, LELEMUKU.COM – Sebanyak 6 Dasawisma di Desa Kabiarat, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku kompak berpartisipasi dalam Lomba 10 Program Pokok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Tingkat Kecamatan pada Sabtu, 15 Agustus 2021.

Ketua TP-PKK Kabiarat, Kristina Nusatjasi mengungkapkan masyarakat desa sangat antusias menyambut lomba itu.

Ke-6 dasawisma diantaranya Dasawisma Halia, Lidah Mertua, Kumis Kucing, Kelor, Sereh, dan Seledri sudah memperisiapkan diri selama tiga bulan terakhir.

“Banyak timbul kecemburuan, banyak hambatan tetapi saya selalu memberikan dorongan, semangat. Mari kita sama-sama membangun Kabiarat tercinta ini,” ungkap dia kepada Lelemuku.com.


Kristina mengucapkan terima kasih kepada Ketua TP-PKK Tansel, Bibiana Fenanlampir yang sudah mendampingi, mengunjungi, dan melibatkan desa yang dinilai tertinggal jauh dari desa lain di wilayah itu.

“Ibu Fenanlampir selalu mendukung kami membangun desa. Selama ini banyak orang menilai Kabiarat tertinggal jauh. Ini pertama kali lomba 10 program PKK di Kabiarat, baru pertama kali,” ucapnya.

Kristina berharap desa itu bisa selalu dilibatkan dalam even kecamatan maupun kabupaten hingga nasional agar semangat membangun daerah berawal dari desa mampu menjadi roh bagi seluruh masyarakat, secara khusus peran ibu-ibu dalam mencapai 10 Program PKK, berupa penghayatan dan pengamalan pancasila.

Gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga, pendidikan dan ketrampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan kesehatan.

“Semoga lewat even ini, yang sebelumnya ibu-ibu tidak tahu sesuatu, mereka lebih telaten lagi, lebih paham arti dari 10 program PKK,” harap dia.


Selanjutnya, Kepala Desa (Kades) Kabiarat, Nikodemus Nusatjasi mengapresiasi kegiatan yang bisa dilakukan pada masa pandemi Covid-19.

Menurutnya melalui lomba itu semua warga bisa kembali menghidupkan semangat gotong-royong dan kebersamaan.

Ia berharap desa tersebut bisa semakin lebih maju seturut dengan berbagai program yang akan dijalankan pihaknya.

“Kendalanya covid, tetapi kami puas, kegiatan ini sudah mengaktifkan kembali semangat masyarakat. Kami tetap mendukung dan mengupayakan untuk tetap dilaksanakan,” beber Kades yang baru dilantik Bupati Petrus Fatlolon pada Selasa, 6 April 2021 itu.

Sebelumnya, Ketua TP-PKK Tansel, Bibiana mengatakan penilaian lomba 10 Program Pokok PKK mengacuh pada 8 Indikator, diantaranya Pendidikan Masyarakat, Kesehatan Masyarakat, Ekonomi Sodial dan Budaya, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, Patisipasi Masyarakat.


Dalam setiap dasawisma yang terdiri dari 10 hingga 20 Ibu Rumah Tangga akan menampilkan kreasi pemanfaatan lahan pekarangan rumah yang ditanami dengan Obat Keluarga (Toga) dan tanaman lain yang mampu meningkatkan kesehatan dalam keluarga.

Selain itu, penilaian mengarah pada pemberdayaan anggota keluarga yang turut mengambil peranan penting dalam satu kesatuan keluarga yang sejahtera.

“Secara bergiliran 10 desa kami kunjungi,” kata dia.

Bibiana menjelaskan usai penilaian tingkat kecamatan akan ditetapkan satu desa sebagai juara yang kemudian akan dilombakan lagi di tingkat kabupaten yang terdiri perwakilan 10 kecamatan. Kecamatan yang terbaik akan mewakili Tanimbar di tingkat provini hingga tingkat nasional.

“Penilaian juga tentang Hatinya PKK, seperti halaman asri, teratur, indah, dan nyaman. Hasil lomba ini sendiri akan diumumkan pada kegiatan Jambore PKK Tansel,” ujarnya.


Kemudian, Camat Tansel, Vincen Fenanlampir mengemas kegiatan lomba 10 Program Pokok PKK dengan Lomba Dasawisma dan Rukun Tenggara (RT) Indah dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-76.

“Kami sangat mendukung sepenuhnya, bersama TP-PKK Kecamatan berkolaborasi teristimewa menyongsong HUT RI ke-76. Kami padukan lomba ini,” sebut dia.

Fenanlampir berharap setiap desa di Tansel dapat terlibat dalam semua program yang dipadukan menjadi satu kesatuan guna menunjang dan meningkatkan peran serta partisipasi masyarakat dengan kembali ke tatanan gotong royong.

“Kegiatan ini mampu untuk menjadikan Kabupaten Tanimbar sebagai kabupaten yang berbudaya dan akhirnya semua lomba ini akan kita umumkan pada saat upacara 17 agustus di penurunan bendera,” tutup camat. (Laura Sobuber)

Tentang Kami

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel