-->

Elon Musk Putuskan Beli Saham Twitter Rp 668 Triliun


JAKARTA, LELEMUKU.COM - Miliarder Elon Musk mengusulkan untuk melanjutkan akuisisi saham Twitter senilai US$ 44 miliar atau sekitar Rp 668 triliun. Keputusan ini menandakan berakhirnya pertempuran hukum antara Elon Musk dan Twitter yang berpotensi memaksa orang terkaya sejagat itu untuk membayar saham.

Pada April lalu Elon Musk mengatakan rencananya untuk mengambil alih Twitter. Ia lalu berubah sikap dan membatalkan keputusannya hingga berujung pada gugatan Twitter kepada Musk di pengadilan.

Usai rencana Elon Musk ini, saham Twitter kembali melonjak 22,2 persen dan ditutup pada US$ 52,00. Sementara saham Tesla naik 2,9 persen menjadi US$ 249,44.

Berita akuisisi Twitter oleh Elon Musk itu muncul menjelang pertarungan yang sangat dinanti antara keduanya di Delaware's Court of Chancery pada 17 Oktober 2022. Perusahaan media sosial itu akan meminta pengadilan memutuskan Elon Musk tetap menjalani kesepakatan semula membeli saham Twitter senilai US$ 44 miliar.

Elon Musk mengirim surat kepada Twitter pada Senin yang mengatakan bahwa dia bermaksud untuk melanjutkan kesepakatan dengan persyaratan asli jika hakim Delaware tetap melanjutkan prosesnya. Sebuah sumber yang akrab dengan tim Twitter mengatakan kepada Reuters bahwa pada sidang pengadilan Selasa pagi, hakim meminta kedua belah pihak untuk melapor kembali di malam hari.

Tidak segera jelas mengapa Elon Musk akhirnya mundur dari proses di pengadilan. Kemungkinan karena Elon Musk akan kalah melawan Twitter. "Dia akan kalah dan banyak fakta yang tidak menyenangkan akan terungkap," kata Eric Talley, seorang profesor di Columbia Law School.

Twitter menerima surat Elon Musk dan bermaksud mengakhiri kesepakatan dengan harga asli US$ 54,20, kata seorang juru bicara kepada Reuters. Twitter tidak mengatakan apakah mereka menerima tawaran Elon Musk.

Elon Musk, salah satu pengguna Twitter yang paling menonjol. Pada Juli lalu dia mengatakan bahwa dia bisa meninggalkan kesepakatan tanpa membayar penalti. Sebabnya jumlah akun bot jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan Twitter yang kurang dari 5 persen.

Tim hukum Twitter pada 27 September 2022 mengatakan bahwa jumlah akun palsu di platform tersebut sebesar 5,3 persen dan 11 persen. "Tidak satu pun dari analisis ini mendukung apa yang dikatakan Musk kepada Twitter," kata pengacara Twitter Bradley Wilson kepada pengadilan.

Elon Musk adalah pengguna Twitter yang kerap mengunggah cuitan kontroversial. Pada Senin, dia menggunggah cuitan tentang rencana perdamaian untuk mengakhiri perang Rusia Ukraina. Cuitan Elon Musk menuai reaksi keras dari presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (Tempo)

Tentang Kami

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel