-->

Kamala Haris akan Temui Yoon Suk Yeol Bahas Sekutu Kekuatan Militer AS-Korea Selatan


SEOUL, LELEMUKU.COM - Di Seoul, Korea Selatan Wapres Harris pada Kamis (29/9) akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, seorang politisi konservatif yang menjabat sejak Mei lalu. Yoon telah berusaha memperluas persekutuan dengan AS dan dia mendukung peningkatan pameran kekuatan militer AS – Korea Selatan.

Wapres Harris merencanakan untuk menggaris bawahi komitmen AS dengan mengunjungi DMZ pada Kamis.

Ini menjadikan dirinya tamu AS paling penting ke zona itu sejak mantan presiden Trump kesana pada 2019.

Korea Utara menuduh AS melakukan provokasi. Dubes Korea Utara ke PBB, Kim Song mengatakan: “AS memaksa Republik Rakyat Demokratik Korea untuk memberlakukan sebuah hukum terkait kebijakan pasukan nuklir dalam menghadapi sikap permusuhan AS. AS harus faham bahwa kebijakannya yang keji dan bermusuhan terhadap DPRK selama 30 tahun terakhir mengakibatkan kenyataan yang ada hari ini.”

Sebelumnya menjelang lawatan Harris ini, pada hari Minggu, Korea Utara telah meluncurkan sebuah rudal balistik jarak pendek, dan tahun ini negara itu mencatat peluncuran jumlah rudal yang memecahkan rekor.

Peneliti CSIS Chris Johnstone mengatakan Korea Utara sudah jelas tidak menyukai kedekatan antara AS dan Korea Selatan.

“Korea Utara telah mengungkapkan ketidak-senangannya tentang hal ini dan dengan satu-satunya cara yang mereka miliki. Mereka melakukan tes rudal balistik lagi pada akhir minggu, dan banyak yang menduga mereka akan melakukan tes lagi dalam minggu-minggu mendatang, musim gugur ini," katanya.

Johnstone menambahkan, lawatan Wapres Harris ke Asia ini ada misinya.

“Saya rasa maksud utama Wapres adalah meyakinkan baik PM Jepang Kishida dan Presiden Yoon untuk memajukan hubungan ini karena saya rasa solidaritas antara AS, Korea Selatan, dan Jepang atas isu-isu utama di kawasan akan mengirim pesan kuat," ujarnya.

Ini merupakan usaha diplomatik yang rumit dan sulit, dan ini baru merupakan tahap permulaan. Perjalanan Harris pada Kamis akan membawa dirinya ke garis terdepan dari konflik Korea, hanya 38 kilometer dari ibukota Korea Utara Pyongyang. (VOA)

Tentang Kami

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel