-->

Menlu Korea Selatan Park Jin Kunjungi Jepang untuk Perbaiki Hubungan


TOKYO, LELEMUKU.COM - Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin memulai kunjungan tiga hari ke Jepang, Senin (18/7), dalam upaya mencari cara untuk menghangatkan hubungan dingin kedua negara.

Banyak pihak menilai hubungan antara Jepang dan Korea Selatan saat ini merupakan yang terburuk dalam beberapa dekade.

Hubungan antara kedua negara bertetangga ini telah lama dibayangi oleh kenangan pahit tentang pemerintahan kolonial brutal Jepang di Semenanjung Korea antara tahun 1910 dan 1945.

Pemimpin Korea Selatan yang baru terpilih Yoon Suk-yeol telah melakukan upaya aktif untuk meningkatkan hubungannya dengan Jepang, termasuk mengirim misi diplomatik ke Tokyo sebelum pelantikannya pada bulan Mei.

Tak lama setelah tiba di Tokyo, Park bertemu dengan sejawatnya dari Jepang, Yoshimasa Hayashi.

Para pejabat juga dilaporkan berusaha mengatur agar Park melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Fumio Kishida dan menyampaikan belasungkawa untuk mantan pemimpin Jepang Shinzo Abe, yang dibunuh awal bulan ini.

Park dan Hayashi berpose untuk difoto tetapi tetap diam di depan kamera dan tidak ada jadwal untuk berbicara kepada media pada hari Senin.

Baik Jepang maupun Korea Selatan dipandang oleh Amerika Serikat sebagai sekutu kunci dalam dalam menghadapi kekuatan perdagangan dan militer Tiongkok yang meningkat, serta mitra penting dalam menghadapi Korea Utara yang tidak dapat diprediksi.

Namun, Tokyo dan Seoul terlibat dalam sengketa perdagangan dan diplomatik yang sengit terkait berbagai masalah emosional termasuk kompensasi untuk budak seks dan kerja paksa pada Perang Dunia Kedua.

Korea Selatan mengatakan Jepang belum cukup menebus dosa-dosanya, sementara Tokyo berpendapat bahwa perjanjian bilateral 1965 telah menyelesaikan klaim-klaim yang dipertikaikan antara kedua negara.

Ketika hubungan memburuk di bawah pemerintahan Abe dan pendahulu Yoon, Moon Jae-in, Jepang pada 2019 memperketat aturan ekspor Korea Selatan untuk bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi semikonduktor.

Korea Selatan juga mengancam akan mengakhiri perjanjian bilateral militer untuk berbagi rahasia pertahanan. (VOA)

Tentang Kami

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel