-->

Sejumlah Jurnalis Dilarang untuk Liput Peringatan 25 Tahun Kembali Hong Kong ke China


HONG KONG, LELEMUKU.COM - Pihak berwenang Hong Kong, dengan "alasan keamanan", telah melarang lebih dari 10 jurnalis meliput acara pekan ini yang menandai peringatan 25 tahun kembalinya Hong Kong ke China, menurut Asosiasi Jurnalis Hong Kong.

Para jurnalis itu mewakili setidaknya tujuh outlet media, termasuk kantor berita internasional Reuters dan AFP, kata asosiasi itu dalam sebuah pernyataan yang diposting online Selasa malam (28/6).

''Pihak berwenang membuat pengaturan wawancara yang mendadak dan terbatas pada saat yang penting ini. Mereka mengajukan alasan yang tidak jelas. Pelarangan ini secara serius merusak kebebasan pers di Hong Kong,'' kata pernyataan itu.

Outlet media Hong Kong yang terpengaruh termasuk South China Morning Post (SCMP), dan surat kabar berbahasa Mandarin Ming Pao serta outlet berita online HK01, kata asosiasi itu.

South China Morning Post mengatakan dalam sebuah laporan berita bahwa salah satu fotografernya telah ditolak tanpa alasan. Reuters, Ming Pao dan HK01 tidak segera berkomentar. Seorang juru bicara SCMP menolak berkomentar, seperti yang dilakukan AFP.

Organisasi media yang terdampak diundang untuk mengirim jurnalis lain untuk meliput acara tersebut, tetapi penggantinya juga harus memenuhi persyaratan karantina dan pengujian, menurut pernyataan asosiasi jurnalis tersebut.

Wartawan yang meliput acara tersebut harus menjalani tes asam nukleat COVID-19 setiap hari mulai hari Minggu lalu dan harus tinggal di hotel karantina mulai Rabu.

Departemen Layanan Informasi, yang mengirimkan undangan awal ke outlet media yang memberi tahu mereka agar mendaftar untuk meliput acara tersebut, menolak memberikan informasi tentang berapa banyak jurnalis yang diberikan akreditasi dan juga tidak mengomentari laporan berita SCMP yang mengatakan salah satu dari mereka telah dilarang menghadiri acara tersebut.

“Pemerintah mengupayakan keseimbangan antara kebutuhan pekerjaan media dan persyaratan keamanan,” kata Departemen Layanan Informasi dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan penjelasan lebih jauh.

Penolakan terhadap sejumlah jurnalis muncul setelah polisi Hong Kong mengkonfirmasi bahwa Presiden China Xi Jinping akan mengunjungi kota itu untuk peringatan kembalinya bekas jajahan Inggris ke pemerintahan Tiongkok pada 1 Juli 1997.

Kunjungan Xi akan menjadi perjalanan pertamanya ke luar daratan China sejak pandemi virus corona berlangsung sekitar 2 1/2 tahun yang lalu. Polisi telah mengumumkan serangkaian tindakan keamanan, termasuk penutupan jalan dan zona larangan terbang. (VOA)

Tentang Kami

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel