-->

Pendeta Nigeria Selamatkan Artefak Tradisional dari Pemeluk Baru Kristen

Pendeta Nigeria Selamatkan Artefak Tradisional dari Pemeluk Baru Kristen.lelemuku.com.jpg
ABUJA, LELEMUKU.COM - Pastor Paul Obayi sedang melakukan kurasi artefak keagamaan tradisional. Artefak itu rencananya akan dibakar oleh orang-orang yang baru memeluk agama Kristen, karena benda-benda tersebut kini mereka anggap sebagai berhala.

Di antara koleksi tersebut terdapat ukiran dewa-dewa dan topeng berhala. Beberapa di antaranya ada yang berumur lebih dari satu abad dan dianggap penting bagi agama yang dianut masyarakat Igbo sebelum mereka memeluk Kristen. Mereka meyakini benda-benda tersebut sakral dan memiliki kekuatan supernatural.

Pastor Obayi mengatakan ia menyimpan berbagai benda itu di sebuah museum di kompleks Katedral Santa Theresa, untuk melestarikan warisan budaya lokal.

Museum itu, yang berada di halaman gereja Katolik, memiliki ratusan ukiran dewa dan topeng, yang penting bagi agama tradisional yang dipraktikkan oleh masyarakat Igbo, yang meyakini benda-benda itu keramat.

“Kita dapat menggunakannya sebagai artefak, dapat menggunakannya sebagai latar belakang budaya, jadi sekadar untuk mengingatkan kita bahwa ini adalah artefak budaya dan tak lebih dari itu, lalu orang-orang akan datang dan melihat, ‘oh ini yang dianggap leluhur kami sebagai dewa.’ Mereka akan melihatnya dengan antusias," kataObayi.

Obayi mendatangi kota-kota di bagian tenggara Nigeria atas undangan keluarga-keluarga yang tidak lagi menginginkan dewa-dewa leluhur mereka dan meyakini bahwa benda tersebutlah yang menjadi penyebab kegagalan dalam hidup mereka.

Baru-baru ini ia berada di tengah sebuah komunitas di negara bagian Enugu atas undangan dua keluarga. Seorang di antaranya adalah perempuan yang menyatakan dewa-dewa leluhur mereka adalah penyebab ia tidak dapat hamil lagi setelah melahirkan anak pertama dengan operasi Caesar. Seorang lainnya adalah laki-laki yang menyatakan keluarganya hingga ke generasi ketiganya menderita.

Lelaki itu dengan bercucuran air mata mengatakan demikian kepada Obayi.

''Mulai dari anak-anak kami hingga cucu kami, tampaknya tidak ada yang berhasil, bahkan juga kerabat jauh kami. Kami ingin Tuhan menyelamatkan kami.”

Obayi kemudian memimpin para anggota keluarga lelaki itu menyanyikan “oku-nere-ere” yang berarti “api yang membakar” – ke tenda yang menyimpan dewa mereka, menyingkirkannya dan membawanya ke museumnya.

Tetapi Obayi mengatakan meskipun ada keluarga-keluarga yang mengundangnya, tidak semua orang siap untuk melepaskan berhala mereka.

''Saya tahu sebuah tempat di mana saya baru saja menghadiri upacara pemakaman. Saya tidak punya pikiran apapun tetapi ketika baru tiba di alun-alun desa itu, saya melihat polisi mengelilingi dewa tersebut dengan senapan mereka dan macam-macam lainnya. Seseorang mengatakan, ‘Pater, tahukah Anda bahwa karena Andalah maka polisi-polisi itu datang menjaga berhala itu di sini?”

Menihu Desmond adalah satu yang menentang tindakan pastor Obayi.

Ia telah memimpin ibadah tradisional Igbo selama 20 tahun lebih. Ia mengatakan,

''Tuhan kami bukan orang asing, Tuhan kami adalah tuhannya leluhur kami sejak masa penciptaan. Sewaktu orang-orang Israel berjalan kaki di gurun, mereka membuat ukiran yang mereka gunakan sebagai persembahan bagi tuhan. Jadi itu dulu, dan akan tetap begini," katanya.

Tetapi Obayi mengatakan ia tidak memaksa orang-orang untuk meninggalkan dewa-dewa mereka, justru mereka yang memintanya untuk datang membebaskan mereka dari para dewa itu.

Ia telah menerima ratusan artefak keagamaan tradisional dan sekarang memberikannya kepada beberapa universitas untuk diteliti lebih lanjut. Obayi mengatakan,

''Kami bahkan memberikan beberapa bagian kepada sekolah-sekolah, terutama University of Nigeria Nsukka di sini, Anda datang ke museum mereka, dan Anda akan melihat bahwa mereka mengambil hampir separuh dari apa yang ada di sini, jadi siapapun yang masuk ke sini akan melihat semua ini," ujar Obayi.

Agama Kristen, yang dipimpin oleh gereja-gereja Pantekosta, kini menjadi kepercayaan yang dominan di bagian tenggara dan banyak orang yang memeluk agama ini kemudian membakar atau membuang artefak mereka, yang menurut gereja-gereja ada kaitannya dengan ruh-ruh jahat. (VOA)

Tentang Kami

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel