-->

‘Caroling’ Lagu-lagu Natal, Sebuah Tradisi Kebersamaan Komunitas di Virginia

‘Caroling’ Lagu-lagu Natal, Sebuah Tradisi Kebersamaan Komunitas di Virginia.lelemuku.com.jpg
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Tradisi berkeliling menyanyikan lagu-lagu Natal dari rumah ke rumah atau Christmas Caroling dimulai dari benua Eropa sejak berabad-abad lalu. Tradisi ini juga dilakukan masyarakat Amerika meski belakangan peminatnya mulai berkurang, tetapi ada komunitas di Centreville, Virginia yang rutin melakukannya setiap tahun.

Keluarga Dewa dan Kate Hopkins Dirga memulai tradisi Caroling ketika pindah ke lingkungan baru mereka di Kota Centreville, Virginia pada 2016. Bagi Kate seorang guru SMU, tradisi ini mengingatkan akanmasa kecilnya.

“Sewaktu saya besar di lingkungan kami, saya punya banyak kenangan manis mengenai lingkungan kami berkumpul untuk menyanyikan lagu-lagu Natal, ada satu keluarga yang selalu menyelenggarakan pesta setelahnya dengan kue-kue dan coklat panas dan saya yakin orang dewasa juga menyediakan yang lainnya tapi anak-anak benar-benar menikmati hidangan seusai caroling."

Kebersamaan berkumpul ini juga mengingatkan Dewa yang besar di Indonesia meski dengan agama dan budaya yang berbeda.

“Saya bukan umat Kristiani, tapi Hindu tapi kita antusias merayakan Natal sebagai bentuk dukungan karena istri dan semua keluarga juga Kristen. Jadi kita mendukung saja, berpartisipasi," katanya.

Hari raya dan kerinduan akan kebersamaan dan rasa kekeluargaan membuat Kate dan Dewa bertekad melakukannya bersama para tetangga mereka, termasuk Jill dan Josh Paulin.

“Sangat menyenangkan memiliki tetangga yang sangat baik. Menjadi pengalaman menyenangkan bagi kami untuk berkumpul bersama dan menyebarkan keceriaan Natal," kata Jill.

“Waktu yang menggembirakan bagi tetangga untuk bersuka cita," tambah Josh.

Tidak ada syarat dan persiapan khusus bagi komunitas untuk bergabung menyanyikan lagu-lagu natal.

“Kami cukup hadir dan membawa lirik lagu, ada yang menyanyikan satu lagu, dan yang lainnya menyanyikan semua lagu dan kami semua bergembira," kata Josh.

Caroling di lingkungan Kate tidak hanya diikuti oleh orang dewasa namun juga anak-anak yang tumbuh dan bermain bersama sejak kecil hingga beranjak remaja. Tommy dan Elizabeth sejak kecil ikut serta meramaikan Caroling.

“Saya biasanya ikut keluar dan berjalan setelah itu berkumpul bersama semua teman-teman saya," kata Tommy.

“Saya benar-benar menyukai ini, bagian dari tradisi Natal kami di lingkungan ini," ujar Elizabeth.

Caroling dimulai ketika matahari sudah tenggelam di tengah cuaca yang cukup bersahabat pada musim dingin. Tahun ini Kate menyiapkan lagu secukupnya untuk dinyanyikan bersama.

“Waktu tahun pertama kami membawa buklet tapi tidak berjalan baik karena tidak seorangpun bisa menemukan lagu yang tepat di paket itu jadi kami kurangi. Jadi tahun ini saya hanya memilih 10 lagu yang benar-benar kami sukai, beberapa lagu umum dan beberapa lebih religious seperti Malam Kudus dan Natal Pertama," kata Kate.

Peserta mengetuk pintu-pintu rumah tetangga yang dengan suka cita mendengarkan lagu-lagu natal.

“Selamat Natal, terimakasih sudah mampir”

“Kami mengucapkan Selamat Hari Raya untuk semua, sehat, bahagia dan damai”

Lingkungan yang gelap dan cuaca yang dingin, tidak menghalangi Kate dan komunitasnya berbagi kebahagiaan bertetangga serta semangat menyambut Natal. Pesta usai Caroling dengan hidangan favorit masing-masing keluarga serta minuman penghangatnya pun siap dimulai. (Nia Iman Santoso| VOA)

Tentang Kami

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel