-->

Edwin Tomasoa Target Herd Immunity Tanimbar Tercapai di Desember 2021


SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, dr. Edwin Tomasoa menyatakan hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan adanya varian virus Covid-19 jenis baru yang masuk di daerah tersebut.

Ia mengatakan kemunculan virus corona varian Delta yang diyakini lebih berbahaya dan cepat menyebar, telah memicu kekhawatiran di masyarakat. Menurut Tomasoa untuk memastikannya, bukan hanya sekedar dinyatakan positif saja, melainkan harus melalui pemeriksaan lib bankes.

"Tahu sendiri kan di KKT belum ada laboratorium. Ambon juga tidak ada, harus diperiksa ke lib bankes Makasar. Jadi kalau ada yang tanya varian baru sudah ada belum, ya saya hanya bisa jawab bisa ya dan bisa juga tidak," kata dia pada Jumat, 24 September 2021.

Sampai saat ini, perkembangan covid-19 di Tanimbar masih sangat terkendali. Tercatat per 21 Septembeer, jumlah warga yang positif covid-19 berdasarkan hasil PCR ada 10 orang. Dimana sembilan orang tanpa gejala, sedangkan satu pasien sementara dirawat pada RSUD PP Magreti, sebagai rumah sakit rujukan covid-19.

Tomasoa menjelaskan pencapaian itu tidak terlepas dari pelaksanaan vaksinasi yang terus dilakukan  Pemda dan didukung pihak TNI, Polri, serta berbagai elemen masyarakat.

Merujuk data Dinkes per tanggal 21 September, maka jumlah penduduk Tanimbar yang telah memperoleh vaksin tahap pertama telah mencapai 20 persen lebih dari total penerima vaksin 93.314 orang.

"Itu artinya, target herd immunity akan tercapai di bulan Desember sesuai target yang diberikan pemerintah pusat," tandasnya.

Tomasoa pun menambahkan gencarnya vaksinasi yang dilaksanakan di Tanimbar berkorelasi dengan upaya pengendalian Covid-19, yang mana jumlah tenaga kesehatan (Nakes) yang telah menerima dosis ketiga sudah capai 50 persen atau setengah dari jumlah nakes.

Ia kembali mengingatkan warganya agar selalu mewaspadai penularan  Covid-19, apalagi dengan adanya varian baru, dengan taat pada protokol kesehatan (Prokes)  yang ketat. Sebab, tingkat penyebaran Covid-19 di Maluku, khususnya Kota Ambon, masih cukup tinggi.

"Kita harus mewaspadai, apapun itu apakah varian lama atau varian baru, tetap saja saya mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan prokesenya," ajak Tomasoa. (Laura Sobuber)


Tentang Kami

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel